PTA Sebagai Pusat “Rehabilitasi” Bahasa


Pesantren Terpadu Almuslim sejak awal berdirinya konsern kepada tiga hal sebagaimana yang termaktub di dalam visi dan misinya yaitu pembentukan karakter Islami dengan Tahfidzul Quran, kreatifitas informatika modern dan penguasaan bahasa Arab & Inggris.

Meski PTA mendeklarasikan sebagai pesantren terpadu namun pada prakteknya melaksanakan system pendidikan sebagaimana apa yang dilaksanakan di pesantren modern pada umumnya khususnya yang berkiblat kepada KMI Darussalam Gontor.

Salah satu diantaranya yang berkaitan dengan program penguasaan dua bahasa (bilingual language) yaitu bahasa Arab dan Inggris atau dikenal juga dengan sebutan bahasa resmi pesantren.  Dalam prakteknya para santri setiap harinya diwajibkan untuk berkomunikasi dengan dua bahasa tersebut. Adapun cara membagi keduanya dengan memakai istilah minggu bahasa Arab dan minggu bahasa Inggris atau seminggu berbahasa Arab dan seminggu berbahasa Inggris dengan menjadikan hari Jumat sebagai patokan pergantian minggunya. Bagaimana dengan kelas satu, apakah kewajiban ini juga berlaku bagi mereka yang notabenenya sebagai anak baru? Kewajiban ini berlaku bagi seluruh santri tanpa terkecuali bagi kelas satu, hanya saja mereka mendapatkan kesempatan untuk belajar dasar bahasa khususnya percakapan sehari-hari selama 6 bulan atau satu semester. Selama proses belajar ini mereka diberi keringanan untuk menggunakan bahasa Indonesia saja tidak dengan bahasa daerah. Mengapa bahasa daerah tidak dibernarkan? Karena para santri yang ada di PTA berasal dari beberapa daerah. Sebut saja seperti Aceh, Medan, Kepulauan Riau, Jakarta, Bandung hingga Malaysia.

Program pendukung untuk terwujudnya penguasaan bahasa ini diantaranya pembagian dua kosa kata baru setiap paginya, muhadtsah/conversation dua kali dalam seminggu, latihan pidato (public Speaking), drama, fathul mu’jam atau lomba membuka kamus dan lingkungan wajib berbahasa resmi 24 jam.

Penguasaan bahasa ini sangat penting tidak hanya bagi santri semata tetapi juga para guru. Karenanya para guru juga diwajibkan berbahasa resmi baik sesama guru dan terhadap santri, mengingat bahasa pengantar selama proses kegiatan belajar mengajar (KBM) menggunakan dua bahasa tersebut kecuali pelajaran umum seperti Matematika, Bahasa Indonesia, Kimia, FIsika, Biologi dan PKn.

Language is our crown, اللغة تاج المعهد , bahasa adalah mahkota pesantren. Demikian jargon bahasa yang terus dan selalu digaungkan untuk menyadarkan para penghuni PTA akan pentingnya dua bahasa tersebut.

Dengan adanya program-program pendukung disertai juga lingkungan bahasa yang kondusif maka PTA bisa menjadi pusat “rehabilitasi” dan destinasi belajar bahasa Arab-Inggris yang ideal bagi pecinta keduanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *