Pramuka

Keberadaan kegiatan pramuka di PTA dimaksudkan untuk tujuan yang mulia yaitu kepentingan pendidikan, pendidikan karakter, kepemimpinan, kedisiplinan, kerja sama, solidaritas, kreatifitas, kemandirian hingga keberanian. Singkatnya bahwa kepramukaan/kepanduan ini sebagai sarana pendidikan melalui kegiatan yang menyenangkan. Tipologi menyenangkan ini tentu saja menarik simpati dan minat para santri.

Dalam kegiatan kepramukaan/kepanduan biasa kita dapati kegiatan yang berbasis fun, menyenangkan seperti menyanyi, bermain (game), tepuk tangan, tali temali, sandi-sandi, morse, semaphore, dan penjelajahan. Kegiatan yang biasanya dilakukan di tempat terbuka ini akan memberi “ruang baru” bagi para santri atas dominasi ruang kelas yang selama ini “membelenggu”. Sehingga, dalam kegiatan outdoor ini para santri mampu mengekspresikan bakat dan minatnya secara bebas dan gembira.

Jika proses pembelajaran di kelas lebih dominan pada pengembangan otak kiri (IQ: Intelectual Quotient), maka pramuka  merupakan salah satu wahana pengembangan otak kanan (EQ: Emotional Quotient) dimana para santri dilatih untuk berinteraksi, berkomunikasi, berkolaborasi, kreatif dan berafiliasi dengan teman-temannya yang lain. Disinilah kemampuan sosial para santri dibangun sehingga para santri nantinya dapat life together, hidup bersama dengan harmonis, mengingat para santri tidak hanya berasal dari satu daerah dan suku saja, melainkan dari berbagai daerah dengan suku yang berbeda-beda hingga bangsa yang berbeda-beda pula.

Pramuka juga melatih mental supaya kuat. Melalui kegiatan pramuka yang ada di PTA para santri akan dibekali dengan sikap mental yang tangguh seperti disiplin, berani, loyal, bertanggungjawab, dan sifat-sifat lainnya yang terdapat dalam Dasa Darma Pramuka. Sikap mental ini barangkali tidak ditemui dalam proses pembelajaran formal, kalaupun ada tentunya porsinya sangat sedikit.

Kenyataan yang biasa kita dapati bahwa ada siswa yang cerdas dan pandai, namun menjadi sosok yang penakut, tertutup, sulit bergaul dan sebagainya. Maka dalam hal ini pramuka adalah salah satu solusi untuk mengatasi persoalan mentalitas tersebut.

Yang harus menjadi catatan penting dalam kepramukaan/kepanduan yang ada di PTA bahwa setiap kegiatan yang dilakukan haruslah dalam bingkai keislaman dan tidak boleh keluar dari jalurnya. Oleh karena itu kegiatannya harus terpisah antara santri dengan santriah, dan tidak boleh ada kegiatan yang justru bertentangan dengan nilai-nilai Islam itu sendiri.

“We Are Scout But We Are Moslem”

Artinya setiap kurikulum yang diajarkan di kegiatan ini tidak keluar daripada ajaran agama Islam. Termasuk pelaksanaan kegiatan antara putra dan putri dilaksanakan secara terpisah.

Waktu kegiatan Pramuka di PTA pada hari Jumat 14.30 – 15.45 WIB