Dua Pembina Tahfidz PTA Ikuti Pelatihan Didaktik Metodik Ilmu Tahfidz

Untuk mengembangkan program Tahfidz di Pesantren Terpadu Almuslim, Direktur PTA mengirimkan dua orang Pembina Tahfidz yaitu Ustadz Feri Irmawan, Amd.Kep, S.Pd dan Ustadz M. Nazar Saifuddin, S.Pd untuk mengikuti pelatihan penguatan Ilmu Didaktik Metodik Bidang Keilmuan Tahfidz di Banda Aceh. Pelatihan Keilmuan Tahfidz ini diadakan oleh Dinas Pendidikan Dayah Aceh. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat generasi muslim yang memelihara dan menjaga kemuliaan al Quran.

Pelatihan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Bapak Usamah, S.Ag, MM yang berlangsung mulai tanggal 11 hingga 14 maret 2020. Acara ini dihadiri oleh 50 peserta perwakilan dayah salafiyah (tradisional) dan pesantren terpadu di seluruh Aceh.

Dalam pelatihan tersebut Dinas Pendidikan Dayah Aceh menghadirkan 2 pemateri, yaitu syeikh Abdurrahman Mu’nis Al laitsi, seorang ulama pemegang sanad qiraah dari Mesir dan ustadz Fadlul Ridha, anggota Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT)  yang juga memiliki sanad Qiraah.

Adapun materi yang dibahas pada pelatihan tersebut adalah bagaimana metode yang tepat untuk menghafal Al Quran dan muraja’ah (mengulangnya). Dalam sejarah Al Quran, yang perlu diperhatikan adalah mengenai pentingnya belajar Al-Qur’an, ilmu tajwid, tahsin (memperbaiki) bacaan Al Quran. Tanpa hal tersebut maka akan terjadi kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika membaca Al Quran. Semua ini menjadi bekal untuk setiap peserta yang akan mendidik para santri dalam membaca dan menghafal Al Quran di daerah masing-masing.

Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Untuk setiap peserta juga disediakan waktu untuk berdiskusi dan sharing (saling berbagi) berbagai informasi tentang program tahfidz di daerah masing-masing.

Pesan utama dalam kegiatan tersebut adalah agar jangan pernah merasa cukup dengan ilmu yang didapatkan saat ini, khususnya di bidang Ilmu al Quran, karena begitu banyaknya ilmu tentang al Qur’an yang belum diketahui, selain itu dalam hal bacaan pun masih banyak yang belum sempurna, untuk itu sudah selayaknya agar bisa langsung belajar kepada ahlinya.

Wallahu a’lam. (M. Nazar Saifuddin, S.Pd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *