Sabtu, 19 Oktober 2024. Pagi ini, suasana di Pesantren Terpadu Almuslim terasa lebih khidmat dari biasanya. Di bawah langit cerah, seluruh santri berkumpul rapi di halaman kampus masing-masing, siap menyimak petuah dan nasihat dari para ustadz dan ustadzah. Momen apel pagi ini tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga saat istimewa untuk memperkokoh niat dan memperkuat hati dalam menjalani kegiatan selama sepekan ke depan.
Di sela-sela keheningan, terlihat wajah-wajah santri yang serius dan penuh perhatian, seolah setiap nasihat yang diberikan akan menjadi bekal berharga dalam perjalanan mereka sebagai penuntut ilmu. Momen seperti ini menjadi pengingat bahwa setiap langkah harus diawali dengan niat yang lurus dan hati yang tulus.
Di kampus putra, Ustaz Ziaul Arif menyampaikan bahwa menjadi santri sejati harus menjaga setiap perkataan dan perbuatan. Perkataan merupakan cerminan hati seseorang yang kemudian terwujud dalam perbuatan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya seorang santri memperhatikan setiap kata dan perbuatan yang pantas baginya. Selanjutnya, seorang santri harus mengutamakan adab kepada teman sebagai sesama penuntut ilmu, serta kepada guru, karena menghormati ilmu berarti menghormati ahlinya.
Sementara di kampus putri, Ustazah Roudhana mengajak para santriah untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Beliau menjelaskan bahwa Syukur terbagi menjadi dua jenis: syukur wajib dan syukur sunnah. Syukur wajib adalah memanfaatkan setiap nikmat yang Allah berikan untuk hal kebaikan dan diridhai-Nya. Syukur sunnah diwujudkan dengan lisan, seperti mengucapkan “Alhamdulillah.” Oleh sebab itu, kita harus selalu bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita. Rasa syukur adalah kunci kebahagiaan sejati dan menjadi pengingat bagi setiap insan untuk senantiasa memperbaiki diri.
Dengan nasihat penuh makna ini, diharapkan para santri dapat menjalani pekan ini dengan hati yang bersih, niat yang lurus, dan semangat menuntut ilmu. Apel pagi menjadi pengingat bahwa perjalanan ilmu bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga adab dan rasa syukur yang melekat dalam setiap langkah kehidupan.