Selasa, 4 Februari 2020 tepatnya pukul 21.00 wib PTA menggelar lomba drama antar asrama putri. Empat asrama putri seperti Makkah, Madinah, Baghdad, dan Yaman berlomba untuk menjadi yang terbaik dalam keterampilan bahasa dan seni peran (acting).
Acara ini merupakan acara tahunan pesantren yang termasuk kedalam kegiatan bahasa guna melatih dan membiasakan para santri untuk berbicara dengan bahasa yang benar sesuai kaidah. Tahun ini drama yang dilombakan adalah bahasa Inggris dengan mengusung pendidikan sebagai tema besarnya.
Direktur pesantren al Ustadz Iswan Fadlin, MA dalam sambutannya menegaskan bahwa meski ini acara drama tetap harus sesuai dengan alam pendidikan pesantren yaitu pendidikan Islam sebagai nafasnya. Artinya tidak boleh ada adegan-adegan yang justru bertentangan dengan pendidikan Islam itu sendiri. Justru yang harus ditonjolkan adalah keterampilan bahasanya bukan aktingnya semata.
Asrama Makkah mengangkat judul “Masyitah; the Hero of Family and Religion , asrama Madinah dengan judul “The Power of Mother”, Asrama Baghdad dengan judul “The Letter of Javanese Princess”, dan asrama Yaman dengan judul “Pearl of Shell”.
Drama tahun ini menjadi sangat istimewa karena dipentaskan di dalam Studio Seni yang dilengkapi dengan sound system dan penerangan yang mutakhir dengan kapasitas penonton 500-an. Para santriahpun sangat antusias selama berlangsungnya acara ini hingga puncaknya pada saat pembacaan perolehan nilai dan pembagian hadiah dibagikan.
Juara pertama diraih oleh asrama Baghdad, kedua asrama Madinah, ketiga asrama Makkah dan keempat asrama Yaman. Serta beberapa kriteria penilaian individu seperti aktris terbaik diraih oleh Isti Nabila sebagai R.A Kartini, aktris terfavorit diraih oleh Keisya Alexandra sebagai Ratu Fairus, pemeran pembantu terbaik diraih oleh Veronita Indira Jayatri sebagai Raden Ayu Maryam, narator terbaik diraih oleh Zalia Ramadhani dan Bahasa Terbaik diraih oleh asrama Madinah.
Keluar sebagai juara umum pada perlombaan drama bahasa Inggris tahun ini adalah asrama Baghdad dengan perolehan nilai 93.
Namun perlu diingat ini bukan hanya sekedar perlombaan untuk menjadi yang terbaik dalam keterampilan bahasa dan akting, tetapi momentum memupuk kebersamaan (ukhuwwah) dan kekompakan, melatih kreatifitas, menumbuhkan rasa memiliki, bahkan melatih pengorbanan. Dan inilah pendidikan ala PTA itu.