Guru Madrasah Al-Muslim Berbenah: Terapkan Pendekatan Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta

Dalam upaya menjawab tantangan pendidikan di era digital, para guru Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah (MTsS & MAS) Al-Muslim mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi dengan tema “Implementasi Pendekatan Deep Learning dan Insersi KBC dalam Pembelajaran.” Kegiatan yang dihadiri oleh segenap tenaga pendidik ini dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah MTsS Al-Muslim, Ustadz Holis Wahyu Prasetyo, Gr., S.Pd.I. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya inovasi dalam pembelajaran dan menyambut baik pelatihan ini sebagai langkah strategis untuk membekali guru dengan pendekatan modern yang memprioritaskan pemahaman mendalam dan pembentukan karakter siswa.

Pelatihan menghadirkan dua pemateri kompeten. Bapak Drs. Rusydi, M.Ag., memaparkan konsep Deep Learning yang berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Melalui pendekatan ini, siswa didorong untuk mampu menganalisis dan menciptakan solusi, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Sesi ini dilengkapi dengan pemaparan mendalam tentang Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai kerangka nilai yang diinsersikan ke dalam semua mata pelajaran. KBC ini dibangun atas enam pilar fundamental: Cinta kepada Allah (Hubbullah), Cinta kepada Rasulullah (Hubburrasul), Cinta kepada Diri Sendiri (Hubbunnafs), Cinta kepada Sesama (Hubbunnas), Cinta kepada Lingkungan (Hubbulbi’ah), dan Cinta kepada Bangsa dan Negara (Hubbul wathan wal bilad).

Pemateri kedua, Bapak Jahallin Solin, S.Ag., MA., menjelaskan strategi praktis mengintegrasikan keenam pilar KBC tersebut ke dalam desain pembelajaran. Pada pilar Cinta kepada Diri Sendiri, misalnya, siswa diajarkan untuk menjaga kesucian diri dan menghindari perilaku menyimpang. Sementara Cinta kepada Sesama diwujudkan dengan materi ukhuwah dan adab kepada orang tua, guru, serta teman. Penjelasannya diperkaya dengan contoh-contoh nyata bagaimana menanamkan Cinta kepada Lingkungan melalui larangan ishraf (berlebihan) dan Cinta kepada Tanah Air melalui semangat ukhuwah wathaniyah. Integrasi ini menciptakan pembelajaran yang kontekstual dan menyentuh aspek afektif siswa.

Kegiatan pelatihan berlangsung interaktif, di mana para guru secara aktif berdiskusi dan mensimulasikan perancangan pembelajaran yang memadukan pendekatan Deep Learning dan nilai-nilai KBC. Diharapkan, kolaborasi antara metode pembelajaran yang mendorong berpikir tingkat tinggi dengan fondasi karakter berbasis cinta ini akan menghasilkan lulusan yang unggul secara akademik, berakhlak mulia, dan siap menjadi agen perubahan yang positif di masyarakat. Langkah ini menandai komitmen kuat Madrasah Al-Muslim dalam terus berinovasi untuk mencetak generasi yang paripurna, cerdas intelektual, dan lembut hatinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *