Tembok besar itu menghadang
Dengan kehampaan yang menyelimutinya
Perasaan takut menghinggapiku
Dengan lika-liku dan tantangannya
Rasa pasrah terkadang menghampiri
Mengingat takdir memang tak berpihak
Tapi ya, inilah kehidupan
Rasanya begitu sukar
Melaluinya dengan kesabaran
Apalagi dengan hati yang lapang
Tapi kuingat, memang begitulah alurnya
Aku ingin mendaki puncak tantangannya
Berlari kencang di tikungan tajamnya
Dan menapaki setiap Langkah kehampaannya
Karena kutahu, semua itu ada prosesnya
Tak terasa, beribu buntu kulalui
Berjuta hal mencoba menjatuhkanku
Tapi kali ini berhasil kutepis jauh-jauh
Harapan berhasil memenuhi benakku
Tapi siapa perduli jika bintang kecil ini pergi?
Di antara berjuta bintang lainnya
Sebegitu pentingkah dirinya?
Ya, karena pantas mendapat kebahagiaan
Akhirnya langkah panjang ini tlah kulalui
Kini sampailah pada titik akhir
Secercah cahaya mulai mendatangi
Dengan kelembutan dan kehangatannya
Berhasil sudah ku melewatinya
Inilah hasil dari yang tlah kuusahakan
Setelah gelap, terbitlah terang
Telah kubuktikan, aku bisa melaluinya
Puisi di atas adalah karya santriah kelas II E asal Lhokseumawe yaitu Naifah Nurjihan putri pertama dari bapak Irham dan ibu Fakhriah yang tergabung dalam kelas Tahfidz.
