Ahad, 27 Juli 2025. Karya Ilmiah merupakan salah satu kegiatan santri dan santriah kelas akhir di Pesantren Terpadu Almuslim. Acara yang berlangsung di mushalla kampus putri ini dimulai pada pukul 21:00, dengan dihadiri oleh Direktur Pesantren, Kepala Bidang Pengasuhan, Kepala Bidang Pengajaran, serta para santri kelas akhir dan pembimbing.
Pembekalan ini merupakan langkah penting dalam membekali para santri dengan keterampilan menulis karya ilmiah yang terstruktur, yang menjadi salah satu syarat utama kelulusan. Dalam kesempatan ini, Ustadz Iswan Fadlin, MA. sebagai salah satu pembicara utama, menyampaikan Tulisan sebagai Media Transmisi Ilmu dalam Pendidikan dan memegang peran sentral dalam peradaban manusia sebagai medium transmisi ilmu pengetahuan, sejarah, dan budaya. Melalui tulisan, pemikiran dan temuan penting dapat terdokumentasi dan tersebar lintas generasi, sebagaimana terlihat dalam karya-karya klasik para ilmuwan Muslim. Tulisan tidak hanya berfungsi sebagai alat preservasi pengetahuan, tetapi juga membantu proses kristalisasi ide-ide kompleks menjadi sistematis dan mudah dipahami. Motivasi menjadi faktor kunci yang mendorong produktivitas dalam menulis, sebagaimana diuraikan oleh Ust. Feri Irmawan, M.Pd. Motivasi intrinsik seperti rasa ingin tahu dan kepuasan intelektual, maupun ekstrinsik berupa dukungan lingkungan akademik, mampu memacu seseorang untuk menghasilkan karya yang orisinal dan berkualitas. Tradisi keilmuan Islam, seperti halaqah ilmiah dan munazarah, menunjukkan bagaimana interaksi sosial dapat menumbuhkan semangat berkarya, sebagaimana tercermin dalam ketekunan ulama masa lalu yang menulis dalam berbagai kondisi. Metodologi penulisan yang rigor menjamin kredibilitas dan kebermanfaatan sebuah karya ilmiah, seperti dipaparkan oleh Ust. Ramzanur, M.Pd. Proses penulisan yang sistematis—mulai dari pemilihan topik, pengumpulan data, analisis, hingga penyajian—harus didukung oleh prinsip orisinalitas, objektivitas, dan kepatuhan terhadap kaidah akademik. Dalam konteks keilmuan Islam, pendekatan ini selaras dengan tradisi verifikasi (tahqiq) dan penelusuran sumber (takhrij) yang ketat, yang tidak hanya relevan di masa lalu tetapi juga esensial bagi pengembangan ilmu pengetahuan kontemporer.




Setelah pembekalan ini, para santri akan mulai menulis karya ilmiah sesuai dengan judul yang telah disetujui oleh Direktur Pesantren. Penulisan tersebut akan dibimbing langsung oleh para ustadz dan ustadzah, dengan fokus pada tiga bidang utama dalam studi Islam: Tarbiyah, Syariah, dan Ushuluddin. Karya ilmiah ini akan ditulis dalam bahasa Arab dan Inggris, dengan waktu penyelesaian dua bulan.