Prestasi adalah suatu keberhasilan atau kelebihan yang diperoleh seseorang dalam kehidupannya, baik di bidang akademik, perdagangan, rumah tangga dan lain sebagainya. Prestasi merupakan rezeki yang Allah berikan kepada setiap manusia. Maka raihlah prestasi di dunia dan jangan lupa mempersiapkan diri untuk meraih prestasi di akhirat, oleh karena itu jadikan prestasi akhirat sebagai target karena itulah yang kekal selamanya.
Dunia akan meninggalkan kita sedangkan akhirat sedang menunggu kita. Orang yang menghendaki pahala (kebaikan) di dunia saja maka ia akan rugi, karena di sisi Allah ada pahala (kebaikan) dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Annisa: 134)
Kehidupan dunia hanya sementara yang dijadikan sebagai perhiasan serta tempat bermain dan senda gurau bagi orang-orang yang lalai. Sedangkan kehidupan akhirat adalah tempat yang kekal dan lebih tinggi kedudukannya bagi orang bertakwa. Orang yang berusaha keras untuk mendapatkan prestasi/kenikmatan dunia semata tanpa mempersiapkan prestasi untuk akhirat, maka Allah akan memberikannya dengan sempurna akan tetapi mereka tidak mendapatkan kenikmatan di akhirat sedikit pun melainkan nereka. Bahkan ada orang yang selalu bermaksiat kepada Allah namun rezekinya berlimpah, inilah yang disebut dengan istidraj. Mari kita perhatikan firman Allah dalam QS. Hud: 15-16:
مَن كَانَ يُرِيدُ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيۡهِمۡ أَعۡمَٰلَهُمۡ فِيهَا وَهُمۡ فِيهَا لَا يُبۡخَسُونَ. أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَيۡسَ لَهُمۡ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ إِلَّا ٱلنَّارُۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُواْ فِيهَا وَبَٰطِل مَّا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami (Allah) berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (kenikmatan) di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Hud: 15-16)
Ayat di atas merupakan teguran keras bagi manusia yang hanya mengejar dunia semata tanpa mempersiapkan kehidupannya di akhirat dan mengabaikan perintah Allah SWT. Allah akan berikan apa yang mereka inginkan tanpa mengurangi sedikitpun, bahkan seakan-akan mereka bangga dengan dunia.
Di antara prestasi dunia adalah kekayaan atau harta yang berlimpah. Untuk memperoleh prestasi di akhirat maka gunakan harta tersebut untuk menyantuni anak yatim dan fakir miskin agar mendapat pahala di sisi Allah SWT. Apabila masih memiliki orang tua, maka berbuat baiklah kepada keduanya agar hidup bersama mereka tidak siasia dan jadilah anak yang shaleh untuk mereka, jika orang tua telah tiada maka kirimkan doa-doa terbaik untuk keduanya. Bagi orang tua hendaklah mendidik anak-anak mereka menjadi anak-anak yang shaleh dan shalehah agar memperoleh syurga Allah SWT dan terhindar dari fitnah dunia.
Manusia diberikan akal oleh Allah SWT, dengannya bisa berfikir dan memperoleh ilmu pengetahuan, maka jadikan akal pikiran untuk membedakan yang haq dan bathil. Manusia juga merupakan makhluk Allah yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk Allah lainnya, oleh karena itu jadilah manusia yang slalu bersyukur dalam keadaan lapang maupun sempit, senang maupun susah, sakit maupun sehat agar memperoleh prestasi di akhirat.
Beramal untuk dunia seperti menanam pohon, membuat jalan umum yang bisa dinikmati oleh orang-orang setelah kita seakan-akan kita hidup selama-lamanya karena pahalanya terus mengalir. Beramal untuk akhirat seperti beribadah kepada Allah dengan sebaik-baiknya seakan-akan kita mati esok hari dan itu ibadah yang terakhir.
Penulis
Al Ustadzah Zakiatul Putri, Lc. MA (Guru Tahfidz dan Dirasah Islamiyah)